Sumbawa Barat | Kepala Desa Mantun, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Heri Wibowo, SST mengungkapkan perempuan sangat rentan menjadi korban dalam kondisi konflik sosial dan ekstremisme kekerasan.
Oleh Sebab itu, Pemerintah Desa Mantun sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas Pelatihan Kesetaraan Gender dan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender yang digelar Oleh AMMAN CARE di aula balai Desa Mantun,.pada Rabu (15/03/2023).
Heri, sapaan akrab Kades termuda di Sumbawa Barat itu berharap dengan materi yang di bahas dalam pelatihan tersebut dapat membekali kaum perempuan di Desa Mantun.
“Saya pribadi dan atas nama Pemerintah Desa Mantun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Amman Care ini lantaran banyak materi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan hal tersebut yang bisa di implementasikan kedepannya,” ucapnya.
Ia menyatakan saat ini pemerintah pusat, pemerintahan Daerah maupun desa tengah gencar-gencarnya berupaya menurunkan angka kekerasan pada perempuan dan anak.
“Kita ketahui bersama saat ini pemerintah tengah mendorong pencegahan dan penanganan dari segala bentuk tindak kekerasan dan pelanggaran hak asasi perempuan dan anak, serta memberikan layanan kebutuhan dasar dan spesifik perempuan dan anak dalam penanganan konflik sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penanganan konflik,” ujarnya.
Heri menjelaskan dalam konflik kekerasan maupun ekstremisme, perempuan menjadi target yang paling berisiko mengalami kekerasan. “Misalnya, budaya kekerasan yang diwariskan oleh konflik adat berkepanjangan yang merendahkan posisi perempuan atau apabila pengarusutamaan gender di dalam keluarga belum diterapkan dengan baik,” bebernya.
“Perempuan seringkali dianggap harus tunduk dan patuh kepada laki-laki selaku kepala keluarga. Terlebih lebih lagi, masih banyak perempuan yang memiliki ketergantungan ekonomi kepada suami sehingga sering kali tidak memiliki pilihan. Apabila suami memiliki paham radikal, maka perempuan atau istri sangat rentan terpapar paham tersebut,” sambungnya.
Oleh karena itu, Ia terus mendorong warga desa Mantun untuk peningkatan ketahanan hidup, pemberdayaan ekonomi, dan pelibatan aktif perempuan dalam seluruh proses di dunia ini.
“Setelah mendapatkan pengetahuan dan ilmu dalam kegiatan pelatihan tersebut tidak lagi menjadikan perempuan sebagai objek pembangunan saja, melainkan juga bisa terlibat dalam proses-proses pengambilan keputusan serta memetik manfaat hasil pembangunan secara optimal,” ujarnya.
Pemberdayaan masyarakat tidak, jelasnya hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, lembaga dan organisasi, namun masyarakat setempat juga punya peran yang sama. Kita harus mendukung percepatan pemberdayaan perempuan, khususnya di tingkat desa mantun.
“Intinya, saya sangat mengapresiasi upaya bersama dari Amman Care yang telah membuat program pelatihan tersebut di Desa, yang sejalan dengan strategi pemerintah, yaitu perempuan juga diberdayakan secara ekonomi dan dilibatkan secara aktif dalam seluruh prosesnya,” urainya.
“Kami juga sangat terbuka dalam segala bentuk sinergi, kerja sama, dan kolaborasi, khususnya pada inisiasi Desa Mantun,” demikian tambahnya.