Sumbawa Barat | Petani di Kabupaten Sumbawa Barat merasa resah dengan adanya hama yang menyerang sebagian lahan padi di beberapa Desa pada musim tanam 2022-2023.
Hal tersebut, menjadi perhatian Komisi II DPRD Sumbawa Barat yang kemudian mengundang dinas terkait untuk memastikan penanganan penyakit tanaman tersebut, pada Senin (16/1/2023).
Hadir memenuhi undangan tersebut di antaranya Dinas Pertanian, Koordinator BPP se-KSB dan distributor pupuk untuk mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Rapat Badan Anggaran Gedung Parlemen Bertong.
Ketua Komisi II DPRD Sumbawa Barat, Aheruddin Sidik, SE., ME yang memimpin RDP mendesak Dinas Pertanian dan seluruh BPP untuk benar-benar memberikan pendampingan maksimal terhadap petani dengan memastikan ketersediaan obat-obatan dalam penanganan hama dan penyakit yang sedang melanda tanaman padi petani KSB.
“Kami minta dinas untuk memaksimalkan pendampingan serta menyiapkan langkah penanganan hama dan penyakit secepatnya. Dalam satu dua hari kedepan POPT dan penyuluh harus turun ke lapangan,” desaknya.
Ia mengaku mendapat laporan bahwa petani kesulitan menemukan obat yang direkomendasikan oleh Dinas Pertanian untuk menangani hama penyakit padi menguning. Bahkan menurut laporan, petani harus bolak balik meminta rekomendasi obat yang lain lagi karena obat yang direkomendasikan sebelumnya tidak ada.
“Sehingga saya berharap jangan sampai petani merugi akibat tidak cepatnya tertangani masalah penyakit padi ini,” terangnya.
Selain itu, Aher sapaan akrab Ketua Komisi II ini menyampaikan, untuk laporan sementara kondisi stok persediaan pupuk masih pada level aman. Kendati demikian pihaknya juga menekankan kepada dinas terkait untuk tetap memaksimalkan koordinasi dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.
“Kami akan terus memantau permasalahan sektor pertanian ini dan setiap ada persoalan atau masalah di lapangan, kami akan meminta dinas terkait untuk segera ditangani serta dikoordinasikan,” demikian, politisi muda Dapil II KSB.(**)