InsideNTB.com, Sumbawa Barat – Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Brang Ene (IKP2M-BE) menyebut, perusahaan yang beroperasi di bendungan Tiu Suntuk, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, diduga menyerap tenaga kerja ‘siluman’.
Hal tersebut terungkap, karena pihak perusahaan sebagai penyedia lapangan pekerjaan hingga kini belum melaporkan jumlah tenaga kerja pada pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas terkait.
“Jangan seperti ‘siluman’ saja, diam-diam begitu. Secara aturan sudah jelas jika perusahaan melakukan perekrutan tenaga kerja harus melalui sistem satu pintu. Setelah itu maka, perusahaan wajib melaporkan seluruh data para pekerja kepada dinas terkait,” ungkap Arya Sabta, Ketua Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Brang Ene (IKP2M-BE) kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).
Menurutnya, dari sekian banyak tenaga kerja yang berada di lokasi bendungan Tiu Suntuk, masih didominasi oleh pekerja dari luar daerah. Padahal, persentase untuk tenaga kerja lokal, harus memenuhi 40 persen, dari target yang telah ditentukan pada pengerjaan paket 1 ini. Tapi nyatanya, pihak perusahaan masih saja melakukan rekrutmen tenaga kerja dari luar daerah.
Dikatakan Arya, selaku putra daerah Brang Ene, sangat tidak etis jika dirinya menjadi penonton di daerah sendiri. Buktinya, satu persatu alat berat yang didatangkan oleh pihak perusahaan, tapi tidak di imbangi dengan perekrutan tenaga kerja lokal.
“Ini yang menjadi pertanyaan kami, kepada perusahaan maupun pemda KSB. Seharusnya, ini gak boleh terjadi. Masa iya, kami harus menjadi penonton di kampung sendiri,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi, melalui Kepala Bidang Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja (Lattas Penta), Fitrah Jaya, S.ST, dihubungi belum lama ini mengaku, pihaknya sama sekali belum menerima laporan atau data apapun dari pihak perusahaan.
“Besok ya, kami cek dulu, bila perlu kami akan turun langsung untuk meminta datanya,” kata Fitrah singkatnya.
Hingga berita ini dipublish, pihak perusahaan melalui bagian Humas dihubungi wartawan via telpon tidak menjawab dan mersepon. Kendati demikian, media ini akan terus berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi.(ID/YD)